Senin, 09 Maret 2015

KASUS PENERBANGAN LION AIR

Dalam kasus ini, kita dapat melihat bahwa telah terjadinya miss communication yang bisa kita ketahui adalah terlalu beraninya lion air menjual tiket penerbangan tambahan (extra flight) padahal izin penerbangan (flight approval) belum keluar atau belum mendapat izin maka terjadilah delay yang dikarenakan pesawat yang seharusnya take off tetapi batal karena izin penerbangan belum didapatkan. Dalam hal ini sangat jelas bahwa peran komunikasi sangat penting tetapi lion air menyepelekannya saja. Dalam hal ini seharusnya lion air harus mendapat izin terlebih dahulu baru dapat menjual tiket penerbangan tambahan ( extra flight ).

Coba kita lihat dari segi manajemen maskapai penerbangan lion air yang kita banggakan

Ada 4 aspek yang harus diperhatikan dalam manajemen penerbangan ini yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

Saya sebagai penulis telah mengambil sebuah kutipan berita tentang apa yang menjadi faktor delaynya maskapai penerbangan LION AIR ini, berikut kutipannya:

JAKARTA - Kerusakan tiga pesawat Lion Air berakibat pada keterlambatan penerbangan (delay) pada sejumlah penerbangan ke beberapa jurusan.
Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait mengatakan, hal tersebut terjadi lantaran tidak adanya ketegasan dari manajamen Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta untuk segera memutuskan bahwa penerbangan maskapainya dibatalkan.
"Itulah yang saya bilang proses keputusan di Cengkareng kita lihat kurang tegas untuk nyatakan batal. Berlarut-larut. Mereka berharap bisa tutupi dengan cadangan yang ada. Pindahkan pesawat dari satu parkir ke yang lain butuh waktu. Lebih dari lima jam, sementara situasi tidak terkendali," kata Edward di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (23/2/2015).
Karenanya, Edward menegaskan, dalam kasus yang dihadapi Lion Air tidak disebabkan oleh mogoknya para pilot, melainkan penyebab khusus delaynya pesawat ini. Selain karena belasan pesawat tak operasional, juga masalah teknis.
Manajemen Lion Air berjanji akan memperbaiki sistem manajemen agar pesawat tidak delay lagi. Perbaikan akan dilakukan secara bertahap.
"Kami akan memperbaiki sistem operasional kami, di mana ini sangat penting. Kami sudah memiliki sistem yang sudah berjalan, tetapi jika terjadi chaos atau crash ada hal yang harus kami review," jelasnya.
Agar peristiwa delay seperti pekan lalu tak terulang, perbaikan operasional secara menyeluruh akan dilakukan. Pihak maskapai menjamin ke depan penumpang akan nyaman naik Lion Air.

langsung saja ke 4 aspek di atas :

1. Perencanaan ( Planning )
"Itulah yang saya bilang proses keputusan di Cengkareng kita lihat kurang tegas untuk nyatakan batal. Berlarut-larut. Mereka berharap bisa tutupi dengan cadangan yang ada.

dari kalimat ini kita bisa melihat bahwa manajemen perencanaan lion air sangat tidak tegas dan terlihat ragu ragu dan membuat penumpang terlantar.

2. Pengorganisasian ( Organizing )
Dalam manajemen ini , kemenhub mempunyai peran penting dan tanggung jawab sangat besar dalam maskapai ini . karena kemenhub harus selalu mengawasi dan mengamati setiap maskapai penerbangan . mungkin yang terjadi pada kasus ini juga dikarenakan kelalaian kemenhub dalam memperhatikan setiap peraturan dan izin penerbangan yang sering kali di anggap sepele oleh setiap maskapai

3. Pengarahan (Actualing)
Hal tersebut terjadi lantaran tidak adanya ketegasan dari manajamen Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta untuk segera memutuskan bahwa penerbangan maskapainya dibatalkan.

Dalam kalimat diatas , kita dapat menilai bahwa pengarahan dari manajemen Lion Air Bandara masih sangat meragukan bahkan membuat karyawan maskapai dan penumpang menjadi menunggu bahkan tidak ada kepastian . seharusnya peranan manajemen disini sangat dibutuhkan karena setiap keputusannya menentukan nasib para penumpang yang telah kecewa dan lama menunggu

4. Pengawasan (Controling)
Kerusakan tiga pesawat Lion Air berakibat pada keterlambatan penerbangan (delay) pada sejumlah penerbangan ke beberapa jurusan.

"TAK ADA GADING YANG TAK RETAK", begitu pula yang terjadi pada kasus ini . setiap kerusakan atau kesalahan yang terjadi tidak dapat di ramalkan bahkan tidak diinginkan oleh setiap individu NAMUN bisa diminimalisirkan dengan usaha . tapi sangat disayangkan maskapai tidak mempunyai cadangan atau planning B jika terjadi kasus seperti ini. Oleh karena itu, Diharapkan meskipun kesalahan tidak dapat di hindari namun dapat dicegah atau dikurangi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar